Sistem Baru, Pengelolaan Sampah di Kendari Dijemput Langsung oleh Petugas dari Rumah

  • Share
Tempat Penampungan Sampah (TPS) di Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari. Foto: Istimewa.
Tempat Penampungan Sampah (TPS) di Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari. Foto: Istimewa.

KENDARI, sultrainformasi.id – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai menerapkan sistem baru pengolahan sampah. Pada beberapa titik di Kendari, petugas sudah melakukan penjemputan sampah langsung ke rumah-rumah warga. Sampah-sampah yang diambil dari rumah warga selanjutnya dibawa menuju Tempat Penampungan Sementara (TPS).

“Metode yang kami lakukan adalah sistem jemput sampah dari rumah ke rumah. Ini tentunya kami berkoordinasi dengan kelurahan. Alhamdulillah sebagian titik sudah mulai berjalan,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Persampahan dan Pengelolaan Limbah B3 DLHK Kota Kendari, Adi Jaya Purnama, pada Sabtu (11/06/2022) lalu.

Dalam pelaksanaan sistem baru itu, masyarakat cukup menyimpan sampahnya di depan rumah dan tidak perlu lagi ke TPS. Petugas yang dibentuk di masing-masing kelurahan akan mengambil sampah-sampah tersebut lalu membawanya menuju TPS. Jika sampah telah tiba di TPS, petugas kebersihan akan membawa sampah tersebut menuju Tempat Penampungan Akhir (TPA) menggunakan truk-truk milik Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.

“Jadi pemerintah kelurahan membentuk komunitas pengelola sampah. Mereka ini yang nanti akan membuang sampah ke TPS. Jadi cukup masyarakat menyimpan sampahnya di depan rumah, nanti dijemput di situ,” jelas Adi.

Saat ini, DLHK Kota Kendari tengah gencar melaksanakan sosialisasi penerapan sistem baru pengelolaan sampah tersebut di seluruh kelurahan di Kendari. Adi menargetkan metode jemput sampah terealisasi seluruhnya pada Agustus 2022. Dia menyebut, jika sistem baru dapat diterima dengan cepat oleh masyarakat, penerapannya juga tidak akan lama.

“Mudah-mudahan bulan Agustus 2022 sudah bisa melihat hasilnya, karena sebagian juga sudah ada yang jalan. Pemerintah juga sudah mengadakan motor pengangkut sampah di kelurahan, jadi tinggal dimanfaatkan. Kalau ini berjalan, pelan-pelan kita bisa mengatasi sumber sampah ke TPS ini,” ujarnya.

Adi mengungkapkan, penerapan jemput sampah dari rumah ke rumah setelah melihat kebiasaan masyarakat yang sulit berubah. Kebiasaan masyarakat membuang sampah di kali, laut, dan lahan kosong menjadi tantangan dalam pengelolaan sampah di Kendari. Dengan penerapan sistem baru, diharapkan sumber utama sampah di Kendari bisa teratasi.

“Persoalan yang perlu disosialisasikan terus adalah dari sumber sampah ke TPS dalam hal ini masyarakat. Ini terkadang ada juga masyarakat yang apatis, kalaupun membuangnya di TPS paling di luar bak. Kalau tidak, di lahan kosong, di kali, di laut, atau di mana saja selain TPS. Ini yang sedang kami usahakan agar tertib, dalam hal buangnya di TPS dengan benar,” pungkasnya.

Laporan: Hermawan
Editor: Aldho

  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *