Kisah Haru! 2 Anak Yatim Disabilitas di Konsel, Saling Menjaga Diwaktu Ibu Mencari Nafkah

  • Share
Kisah Haru! 2 Anak Yatim Disabilitas di Konsel, Saling Menjaga Diwaktu Ibu Mencari Nafkah. Foto: Istimewa.
Kisah Haru! 2 Anak Yatim Disabilitas di Konsel, Saling Menjaga Diwaktu Ibu Mencari Nafkah. Foto: Istimewa.

KONAWE SELATAN, sultrainformasi.id – Dua anak yatim penyandang disabilitas di Desa Basala, Kecamatan Basala, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Amiratul Hikma (11) dan Arsandi (7). Kisahnya bikin haru, kedua anak itu tak terpisahkan dan saling menjaga diwaktu ibunya sedang mencari nafkah.

Nurbiati (42) ibu dari kedua anak itu mengatakan, anaknya bernama Hikma menderita lumpuh sejak lahir sedangkan Arsandi mengidap penyakit Hidrosefalus.

Ditinggal sosok ayah untuk selama-selamanya karena meninggal dunia. Kedua anak itu tak terpisahkan dan saling menjaga dengan penuh kasih sayang diwaktu sang ibu keluar untuk mencari nafkah.

“Dia saling menjaga disaat saya keluar mencari nafkah. Karena kerja serabutan terkadang saya pulang larut malam,” kata sosok ibu yang tak pernah menyerah itu, pada Jumat (27/01/2023).

“Kalau sedih, itu sudah pasti, saya tidak rela tinggalkan anakku. Tapi apa boleh buat, kalau tidak kerja siapa yang mau biayai anakku,” sambungnya.

Dia mengatakan, dirinya meninggalkan kedua anaknya itu untuk keluar mencari nafkah setelah habis salat subuh.

“Setelah salat, saya kasih makan dulu anakku. Kemudian, saya siapkan juga susu atau makanan disampingnya,” ujarnya.

Meski terkadang pulang larut malam, sosok ibu pejuang itu tetap kembali kerumah disaat sore hari untuk memberi makan kedua anaknya. Setelah itu, dia kembali lagi ketempat kerjanya.

“Anakku bernama Hikma (yang lumpuh itu), disaat saya pergi kerja dia yang suap adiknya makanan,” ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Nurbaiti bercerita, dirinya terkadang tak bisa mencukupi kebutuhan kedua anaknya itu, karena masih banyak hutang yang harus dibayar.

“Saya selalu berdoa, semoga semua cobaan yang saya hadapi ini ada hikmahnya,” ujar dia.

Lebih lanjut, Nurbaiti menuturkan, saat suaminya Almarhum (Alm) Amir masih hidup kebutuhan sehari-harinya hari masih bisa tercukupi.

“Alhamdulillah waktu itu, suami saya punya usaha sebagai pedagang hasil bumi. Singkat cerita, tahun 2010 usaha suamiku bangkrut dan meninggalkan hutang dimana-mana,” kata Nurbaiti sesekali menjatuhkan air mata.

Karena terlilit hutang, tepat pada tahun 2017 suami Nurbiati stress berat sehingga hingga jatuh sakit dan divonis infeksi usus besar

“Akibat penyakit yang diderita, pada tahun 2020 suami saya meninggalkan kami semua untuk selama-lamanya karena meninggal dunia,” tutupnya dengan nada yang lesuh.

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐜𝐨𝐦, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.

  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *