Mengintip Wisata Baru ‘Rawa Molara’ di Konut, Surga Tersembunyi Bumi Oheo

  • Share
Mengintip Wisata Baru 'Rawa Molara' di Konut, Surga Tersembunyi Bumi Oheo. Foto: Ikbal Hutamah/sultrainformasi.id.
Mengintip Wisata Baru 'Rawa Molara' di Konut, Surga Tersembunyi Bumi Oheo. Foto: Ikbal Hutamah/sultrainformasi.id.

KONAWE UTARA, sultrainformasi.id – Sebuah pemandangan hijau kekuningan membentang tersuguh menjadi wisata baru di wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Warga setempat menyebut surga tersembunyi milik bumi Oheo itu diberi nama ‘Rawa Molara‘.

Pesona baru Rawa Molara yang berada di Kelurahan Lamonae, Kecamatan Wiwirano itu kini mulai dilirik masyarakat, setelah jurnalis sultrainformasi.id, Ikbal Hutamah mengunjungi lokasi tersebut selama dua hari, mulai tanggal 18 hingga 19 Februari 2023.

Wajar saja dilirik, pantauan jurnalis kami dilokasi menyampaikan bahwa hal yang sangat indah dan memesona dilokasi tersebut, karena Rawa Molara itu dikelilingi dua pegunungan serta terdapat genangan air seperti sungai yang menambah keindahan wisata baru itu.

Keindahan wisata baru Rawa Molara. Foto: Ikbal Hutamah/sultrainformasi.id.

Tak hanya itu, selain pegunangan juga dikelilingi rimbung pepohonan. Sehingga saat berada dilokasi, pengunjung akan menikmati dan merasakan sejuknya tempat itu.

Melihat luasnya Rawa Molara, tempat itu sangat cocok dikunjungi untuk bersantai, bahkan untuk mendirikan tenda atau camping bersama kerabat dilokasi tersebut.

Untuk datang kelokasi tersebut, jika mengambil titik dari ibu kota Provinsi Sultra yakni Kota Kendari memakan waktu 5 hingga 6 jam menggunkan roda dua.

Jurnalis kami bersama teman-temannya saat camping dilokasi tersebut. Foto: Ikbal Hutamah/sultrainformasi.id.

Saat sampai di Konut, pengunjung akan memarkir kendaraan miliknya di Desa Lamonae. Pengunjung kemudian jalan kaki ke wisata baru itu dan memakan waktu 20 hingga 30 menit.

Saat berjalan kaki ke lokasi tersebut, pengunjung akan mendapatkan trekking cukup sulit jika datang disaat musim hujan karena becek. Namun, jika berkunjung ke wisata itu pada musim kemarau trekking lebih mudah.

Saat meninggalkan tempat tersebut, jurnlias kami menitip pesan kepada pengunjung yang lain, agar tetap menjaga kebersihan yang tuhan titipkan untuk kita. “Bawa sampah ta pulang,” pesan jurnalis kami.

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐜𝐨𝐦, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.

  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *