KENDARI, SULTRAINFORMASI.ID – Sebanyak tujuh pelaku pencurian sembako di Pasar Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dilepas polisi. Empat dari tujuh pelaku itu berinisial DLO, ALU, RMA, dan KFI.
Ketujuh pelaku sempat ditangkap dan ditahan selama dua malam di Polsek Poasia, namun akhirnya dibebaskan akhir Juli 2025 lalu. Hingga kini, Polsek Poasia yang dikonfirmasi tak memberikan penjelasan terkait alasan pelepasan para pelaku.
Padahal, mereka diduga berperan mengangkut hingga menjual puluhan rak telur dan beberapa karung beras ke warung penadah, sebagaimana yang dilakukan tersangka AC yang kini telah ditahan di Rutan Kelas IIA Kendari.
Puluhan sembako itu sebelumnya dicuri oleh tersangka RK di Pasar Anduonohu. Ia kemudian mengajak AC serta tujuh pelaku tersebut untuk menjual dan menikmati hasil penjualan barang curian itu. Namun, polisi hanya menetapkan RK dan AC sebagai tersangka.
Bahkan, AC mengaku mengalami penyiksaan saat ditangkap penyidik Polsek Poasia pada 23 Juli 2025, sekitar pukul 03.00 Wita. Merasa mendapat perlakuan berbeda, AC kemudian mempersoalkan dilepasnya tujuh pelaku lain yang juga turut serta menjual dan menikmati uang hasil curian.
“Tujuh orang itu menjual di kios Begadang, di sekitar bundaran Tapal Kuda dan By Pass Kendari Beach. Ada yang sama-sama dengan saya. Risky yang arahkan kami di mana telur itu mau dijual,” kata AC saat ditemui di Rutan Kendari, Rabu (20/08/2025).
Menurut AC, dalam laporan polisi yang menjadi dasar penangkapannya, tidak ada nama ketujuh pelaku itu. Padahal, beberapa di antaranya ditangkap lebih dulu. Dari keterangan mereka, polisi kemudian melakukan pengembangan hingga menangkap AC. Namun, dalam BAP penyidik Polsek Poasia, hanya AC dan RK yang saling dijadikan saksi.
“Di BAP, saya menjadi saksi di kasus Risky, dan Risky menjadi saksi di kasus saya. Saya sudah sampaikan peran-peran ketujuh pelaku itu kepada penyidik saat diperiksa,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Poasia, AKP Samsir Bahar, yang dikonfirmasi pada Rabu malam (20/08/2025), tidak menampik pertanyaan wartawan. Namun, alih-alih memberikan jawaban, ia justru memblokir WhatsApp jurnalis.