Kendari, sultrainformasi.id – Hujan lebat yang mengguyur Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), beberapa hari terakhir menyebabkan 78 rumah warga Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga terendam banjir.
Bencana ini terjadi akibat meluapnya air sungai Wanggu yang berada disekitar pemukiman warga.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Kendari, Hj Sri Lestari Sulkarnain mengatakan, lokasi tersebut memang merupakan daerah yang sering mengalami banjir tahunan.
“Ketika memasuki musim penghujan, memang lokasi ini merupakan daerah yang sering mengalami banjir tahunan, namun selama 2 tahun terakhir tidak mengalami banjir,” ucap Sri, pada Kamis (01/07).
“Karena hujan deras yang terus menerus mengguyur Kota Kendari dalam beberapa hari ini, sehingga menyebabkan banjir kembali terjadi,” sambungnya.
Ia juga mengingatkan, kepada seluruh masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan (Prokes) COVID-19 meski dalam situasi darurat banjir.
“Kita harus terus menerapkan protokol kesehatan, jika perlu terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) walau dalam kondisi seperti ini, guna mencegah timbulnya berbagai penyakit maupun untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19,” harapnya.
Tidak hanya mengingatkan, Hj Sri Lestari Sulkarnain, Dinas Sosial dan Tagana serta rombongannya turun langsung ke lokasi pengungsian warga yang terdampak banjir untuk menyerahkan bantuan.

“Tadi kami juga sudah melihat kondisi warga dan dalam pantauan kami, Dinas sosial dan Tagana juga sudah menyiapkan tenda bagi masyarakat,” jelasnya.
“BPBD juga telah menyiapkan tenda dan perlengkapan tidur bagi para korban banjir kemudian makanan bagi masyarakat. Insya Allah saya juga akan mengajak berbagai organisasi masyarakat untuk ikut bergerak dalam kegiatan sosial ini,” tutup Sri.
Laporan: Ald