Pertama di Sultra, Guru SMPN 2 Oheo Konut Ciptakan Aplikasi Pembelajaran “E-Konasara”

  • Share
Monovatra P Rezky Majenuddin Guru Wakasek kurikulum asal SMPN 2 Oheo ciptakan aplikasi E-Konasara (Elektronik Komunikasi Pembelajaran). Foto: Istimewa.
Monovatra P Rezky Majenuddin Guru Wakasek kurikulum asal SMPN 2 Oheo ciptakan aplikasi E-Konasara (Elektronik Komunikasi Pembelajaran). Foto: Istimewa.

Konawe Utara, sultrainformasi.id – Banyak program yang diciptakan untuk menunjang kemudahan dalam proses belajar mengajar.

Seperti yang diperlihatkan oleh Monovatra P Rezky Majenuddin Guru Wakasek kurikulum asal SMPN 2 Oheo, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) ini berhasil menciptakan aplikasi E-Konasara (Elektronik Komunikasi Pembelajaran).

Aplikasi E-Konasara (Elektronik Komunikasi Pembelajaran). Foto: Istimewa.

Niat mulia yang diperlihatkan guru tersebut untuk mempermudah layanan pendidikan dalam hal ini proses belajar mengajar ditengah pandemi COVID-19.

Monovatra P Rezky Majenuddin mengatakan, ia menemukan inspirasi tersebut untuk mengangkat visi-misi pemerintah kabupaten Konut, untuk mendukung Konut semakin berdaya saing di sektor rill pendidikan.

“Pembelajaran Jarak Jauh atau daring membuat Guru menggunakan cara alternatif dalam memantau dan memonitoring para siswa dalam mengikuti pembelajaran daring, sehingga itu membuat saya berinovasi membuat produk pembelajaran,” kata Monovatra, pada Selasa (21/09).

Ia melanjutkan, platform yang diciptkan itu dimulai sejak bulan Juli 2020, aplikasi ini merupakan yang pertama di lingkup Sultra yang memiliki roduk lokal LMS dan mempunyai tujuan nasional.

“Saat ini aplikasi tersebut sudah diterapkan di sekolah, namun belum meluas dan masih dalam proses pengembangan uji coba,” sambungnya.

Monovatra juga berharap, adanya support dari pemerintah terkait yakni pemerintah daerah Konut.

“Semoga adanya support dari pemerintah, karena aplikasi ini selain bisa digunakan secara daring bisa juga dipakai ketika pemblajaran didalam kelas,”

“Terus, respon siswa terhadap adanya aplikasi ini sangat antusias, hanya saja jaringan belum memadai di tempat kami, tapi ada semangat perubahan, semangat merdeka belajar itu tetap ada,” tutupnya.

Laporan: Ald

Editor: Ald

  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *