KENDARI, sultrainformasi.id – Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Halu Oleo (UHO), melaksanakan pelatihan kepada masyarakat di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (11/01/2022) beberapa hari lalu.
Kegiatan pelatihan itu, dilakukan oleh 4 orang Dosen dan 6 orang Mahasiswa dengan rumpun ilmu yang sama yaitu Jurusan Pendidikan Ekonomi yang bertemakan “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Menggunakan Limbah Sampah di Kelurahan Mangga Dua, Kota Kendari”.
Salah satu Mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan pelatihan ini yakni Muhammad Farhan. Dia mengatakan, bahwa kata Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ini digunakan sebagai tema karena kami ingin masyarakat dapat melakukan kegiatan ekonomi.
“Menggunakan limbah sampah, masyarakat dapat mengubah limbah tersebut menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis,” katanya kepada Sultra Informasi, pada Rabu (19/01).
Dia melanjutkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman atau pengetauhuan baru bagi masyarakat untuk menciptakan peluang usaha dalam menggunakan barang-barang bekas yang ada di sekitar mereka menjadi barang yang kreatif dan inovatif.
“Meningkatkan kemampan kelompok – kelompok masyarakat kecil mengembangkan dan mengubah sampah, sehingga lebih berguna dan bernilai ekonmis tinggi,” kata Farhan.
“Melatih kelompok – kelompok masyarakat sehingga mereka dapat mengkreasikan sendiribarang-barang tersebut menjadi barang yang lebih bermanfaat dan menciptakan masyarakat yang berwirausaha atau interpreneunship,” sambungnya.
Lanjut Farhan, dengan adanya kegiatan pelatihan ini, masyarakat sangat antusias dalam menerima materi pelatihan pembuatan kursi yang indah dari limbah sampah.
“Ditambah lagi anak-anak disekitar sangat antusias dalam membantu pembuatan kursi ini,” bebernya.
Farhan juga menjelaskan, dalam pembuatan produk ini sangatlah mudah, hanya menggunakan limbah sampah berupa botol aqua 1L yang diisikan kain sisa kedalam botol dengan tujuan agar botol diduduki tidak penyok (padat).
“Sedangkan bahan pendukung lainnya berupa busa yang ditempelkan pada bagian atas kursi agar empuk, lalu kain sebagai pembungkus kursi,” jelasnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi penuh dari lurah Mangga Dua Kota Kendari, karena dapat membantu masyarakatnya dalam melakukan pelatihan pembuatan kursi yang dapat membantu perekonomian masyarakatnya dimasa depan, atau dengan kata lain mengurangi pencemaran lingkungan dengan menggunakan limbah sampah yang diolah menjadi produk kerajinan.
Laporan: Aldho
Editor: Aldho