Ini Pengakuan Mahasiswa yang Cekcok dengan Satpam di IAIN Kendari

  • Bagikan

KENDARI, sultrainformasi.id – Seorang Mahasiswa yang sempat cekcok dengan Satpam di lingkup kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari viral setelah diunggah oleh akun-akun Media Sosial (Medsos), pada Kamis (08/09/2022).

Video viral tersebut, Mahasiswa terlihat sedang melakukan orasi disaat bersamaan seorang Satpam arahakan Mahasiswa tersebut untuk berpindah tempat.

Mahasiswa itu kemudian menjawab dengan nada yang cukup tinggi.

Siapa yang mau melarang hak pendapatnya orang. Kau juga, ko bicara aturan apa, ko kasih liat saya sini aturannya melarang aksi orang,” kata Mahasiswa yang sedang orasi itu.

Cekcok pun sempat memanas dari pihak Mahasiswa, namun ditanggapi dengan suara pelan dari Satpam tersebut.

Saat cekcok, Satpam tersebut masih terus mengarahkan Mahasiswa yang sedang orasi untuk berpindah tempat. “Kesana saja,” ucap Satpam tersebut.

Mahasiswa itu kembali menjawab, dengan mengatakan, kenapa saya kalau dsini kah? tanya Mahasiswa itu.

Diakhir video, Satpam itu terlihat memindahan sepeda motor yang sedang terpakir di tengah jalan.

Setelah beredar, sultrainformasi.id mencoba menghubungi Mahasiswa yang ada didalam video tersebut lewat telephone seluler untuk mempertanyakan terkait cekcok dengan Satpam.

Kepada sultrainformasi.id Mahasiswa yang berinsial HP itu mengaku sangat dirugikan adanya video tersebut dan diunggah oleh akun-akun Medsos.

“Mungkin medsos yang upolad itu terlalu berlebihan memberikan informasi yang tidak objektif dan tanpa konfirmasi,” kata Mahasiswa tersebut kepada sultrainformasi.id.

Menurut dia, dengan adanya video tersebut dirinya dan Satpam sepertinya mau di adu domba.

“Padahal Satpam itu saya sering bertegur sapa. Hanya karena sedang demonstrasi saja terjadi cekcok seperti itu,”jelasnya.

“Setelah orasi saya dan teman-teman dengan Satpam semuanya baik-baik saja. Sih Satpam juga mengatakan bahwa masalah ini tidak perlu di besar-besarkan,” sambungnya.

Mahasiswa itu melanjutkan, orasi yang kami sampaikan itu terkait peringatan kasus pelanggaran HAM yang terjadi di bulan September.

“Mulai kasus tanjung periok, semanggi 2, G30SPKI, dan Randi Yusuf,” tutupnya.

Informasi yang dihimpun tujuan Satpam tersebut mengarahkan Mahasiswa berpindah tempat agar kegiatan yang sedang berlangsung di depan auditorium berjalan dengan baik.

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐜𝐨𝐦, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *