KENDARI, sultrainformasi.id – Calon Presiden Republik Indonesia (Capres RI) Ganjar Pranowo mendapatkan keluh kesah dari seorang emak-emak di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kesulitan dalam mengakses modal. Mendengar keluhan tersebut, Capres urut nomor 3 itu berjanji jika jadi presiden akan menyelesaikan masalah itu.
Ketika hadir dalam acara tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang ada di Sulawesi Tenggara, di Hotel Claro, Minggu (03/12/2023), Ganjar mendapatkan curhatan dari seorang ibu bernama Fery.
“Yang berat itu bantuan modal pak, karena terus terang saya lihat untuk khususnya Kota Kendari itu banyak ibu-ibu yang punya potensi tapi menjual produk-produk tetapi macetnya di kondisi modal,” ujar Fery.
Diakui Fery, sejatinya banyak sekali bantuan berjenis koperasi di Kota Kendari namun modal yang diberikan harus dikembalikan secepatnya dan bunganya tinggi.
“Karena terus terang di sini Banyak sekali yang namanya koperasi. Contohnya begini, minjam hari ini besok harus dikembalikan, lah bagaimana modal itu mau diputar? Dan bunganya tinggi,” keluh Fery.
Merespon keluhan itu, Ganjar menegaskan dirinya sudah mempunyai pengalaman dalam mengelola kredit usaha rakyat (KUR) ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
“Saya punya pengalaman, saya waktu menjadi Gubernur punya pengalaman membuat skema kredit khusus untuk perempuan, bahkan banyak perempuan-perempuan baru memulai usaha,” tutur Ganjar.
Saat itu, Ganjar meluncurkan Kredit Lapak, kredit murah untuk emak-emak pedagang pasar dan industri rumahan. Kredit ini ditawarkan dengan bunga 2 persen setahun.
“Ternyata, yang mereka butuhkan itu gak banyak, ‘pak, modal saya tiap hari butuh sejuta saja, dua juta saja’. Maka kemudian kami kasih suku bunga rendah,” jelas Ganjar.
“Suku bunganya 2 persen. Mahal apa murah? Bukan murah bu, itu murah banget. Setahun 2 persen. Dan ibu-ibu yang di pasar yang memanfaatkan, inilah tindakan khusus untuk perempuan,” imbuh Ganjar.
Selain itu, Capres berambut putih ini menyoroti tingginya suku bunga bagi para UMKM. Ia pun berjanji, jika menjadi Presiden akan menyelesaikan hal tersebut.
“Masa pinjam 5 juta harus pakai jaminan. Itu yang salah bank nya, itu kalau bank nya di bawah saya, langsung ganti pimpinannya. Karena KUR sebetulnya tidak perlu agunan. Ini praktik-praktik yang ada,” tutup Ganjar.
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐜𝐨𝐦, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.