KENDARI, sultrainformasi.id – Aksi Panggung Demokrasi yang digelar mahasiswa lintas kampus di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mengecam dinasti politik sempat ricuh. Kericuhan dipicu provokasi dari salah seorang mahasiswa yang mencoba menghentikan acara tersebut, Selasa (05/12/2023).
Informasi yang dihimpun sultrainformasi.id, Panggung Demokrasi Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sultra (AMARA) yang awalnya berlangsung damai tiba-tiba ricuh. Salah seorang mahasiswa menjadi bulan-bulanan peserta karena berupaya menghentikan kegiatan.
Ratusan peserta yang tidak terima dibubarkan pun mencoba mengusir dan menyerang balik oknum provokator sehingga terjadi bentrok, ketegangan pun tak terhindarkan.

Aksi penolakan terhadap politik dinasti Presiden Jokowi itu berlangsung di halaman kampus Universitas Sultra ini bisa kembali dilanjutkan dengan damai setelah petugas keamanan melerai keributan tersebut.
Dalam aksinya, para mahasiswa ini mengutuk dinasti politik yang dibangun Presiden Jokowi, lantaran mengubah konstitusi demi mencalonkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden.
Selain itu juga, mahasiswa menuntut janji Presiden Jokowi yang gagal menuntaskan kasus pelanggaran HAM. Mahasiswa juga mengajak masyarakat sipil dan mahasiswa yang lain untuk bersatu menyelamatkan negara ini dari cengkraman oligarki serta tirani.
“Selain melakukan orasi ilmiah, panggung demokrasi ini juga menampilkan aksi teatrikal dan pembacaan puisi oleh para mahasiswa,” kata Koordinator Aksi, Ardiyanto.
Untuk diketahui, Panggung Demokrasi ini diikuti ratusan mahasiswa dari lintas kampus di Kota Kendari, antara lain Universitas Sultra, Universitas Halu Oleo, Universitas Mandala Waluya, Universitas Muhammadiyah Kendari dan Universitas Lakidende.
๐๐๐ง๐ ๐๐ง ๐ฅ๐ฎ๐ฉ๐ ๐ค๐ฎ๐ง๐ฃ๐ฎ๐ง๐ ๐ข ๐๐๐ซ๐ข๐ญ๐ ๐ฅ๐๐ข๐ง๐ง๐ฒ๐ ๐๐ข ๐๐จ๐จ๐ ๐ฅ๐ ๐๐๐ซ๐ข๐ญ๐ ๐ฌ๐ฎ๐ฅ๐ญ๐ซ๐๐ข๐ง๐๐จ๐ซ๐ฆ๐๐ฌ๐ข.๐๐จ๐ฆ, ๐๐๐๐ ๐๐ข๐ฌ๐ข๐ง๐ข.