KENDARI, sultrainformasi.id – Polemik perekrutan honorer Rumah Sakit Jantung Oputa Yi Koo Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bergulir. Teranyar Sekda Sultra, Asrun Lio selaku Ketua Panitia Seleksi (Pansel) menyalahkan Plt Direktur dr Algazali dan admin IT BKD Sultra.
“Secara sepihak Plt Direktur Rumah Sakit Jantung Pembuluh Daerah dan Otak Oputa Yi Koo bersama oknum admin (BKD) mengumumkan tambahan formasi yang tidak ditandatangani ketua panitia,” kata Asrun Lio selaku Ketua Pansel pengadaan calon pegawai non ASN RS Jantung Oputa Yi Koo itu lewat rilis yang dimuat PPID Utama Sultra, Selasa (09/01/2024).
Asrun Lio bilang, bahwa kelulusan ini diumumkan melalui akun peserta berjumlah 300 orang dengan sebutan lulus prioritas 2 (P2) sebagai formasi tambahan.
Dalam perkembangannya Plt Direktur Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yi Koo dr Algazali meminta penerbitan SK pengangkatan tenaga Honorer Non ASN sebanyak 413 orang.
Permintaan itu tertuang dalam surat nomor : 445/797-RSJPDO/VIII/2023 Tanggal 22 Agustus 2023. Kemudian surat Plt Direktur Nomor: 1.558/000.8.-2.-10/X/2023 tanggal 31 Oktober 2023 dan surat nomor: 445/797-RSJPDO/VIII/2023 Tanggal 22 Agustus 2023.
Asrun Lio menjabarkan, rekrutmen pegawai honorer RS Jantung ini diawali dengan pembentukan panitia. Kemudian, ketua panitia melakukan seleksi penerimaan pegawai honorer, guna mengisi 36 formasi jabatan untuk 187 tenaga Non ASN.
Selanjutnya, ketua panitia mengeluarkan surat pengumuman tentang Kelulusan Peserta Seleksi Computer Assisted Test (CAT) sebanyak 187 orang yang dinyatakan lulus dan diangkat menjadi pegawai Non ASN tahun 2023.
Untuk penggajiannya telah dianggarkan pada DPA Dinas Kesehatan Sultra tahun anggaran 2023.
“Jadi adanya tambahan formasi atau yang disebut formasi tambahan hingga kini mencapai 413, tanpa melalui panitia ataupun ketua panitia seleksi,” katanya.
Meski begitu, pihaknya tetap mencari solusi terbaik dan melakukan pemeriksaan terhadap 413 pelamar dimaksud.
Sementara itu, Plt Direktur Rumah Sakit Jantung Oputa Yi Koo Sultra, dr Algazali belum ingin memberikan komentar terkait tuduhan itu. “Saya masih rapat. Minta maaf ya,” ujar dr Algazali via telepon seluler, Kamis (11/01/2024).
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐜𝐨𝐦, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.