KENDARI, sultrainformasi.id – Puluhan Calon Honorer Rumah Sakit (RS) Jantung Oputa Yi Koo saat melakukan demonstrasi beberapa hari lalu berujung ricuh karena dibubarkan secara brutal oleh aparat Satpol PP di areal Kantor Badan Kepegawaian Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra). Dengan kejadian itu, Sekda Sultra, Asrun Lio meminta Satpol PP untuk lebih memperbaiki diri.
Berangkat dari seorang akademisi, Asrun Lio memahami betul bagaimana kondisi psikologis massa aksi, dimana sebagian kecil diantaranya, mungkin melibatkan gerakan mahasiswa, yang tidak lain adalah anak didik, sehingga naluri orang tua sebagai dosen, tak bisa terelakkan pada diri Jenderal ASN Sultra ini, serta sebagai pimpinan yang memiliki tanggung jawab terhadap bawahannya.
“Adapun peristiwa tersebut dilaporkan ke pihak berwajib, bagi Sekda ini, hal tersebut merupakan hal yang lumrah, sebagai upaya dari massa aksi demo dalam mencari keadilan, sekaligus momen bagi pemerintah, dalam hal ini Satpol PP Sultra untuk lebih memperbaiki diri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, utamanya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” dikutip dari website resmi Pemprov Sultra, www.sultraprov.go.id, Senin (15/01/2024).
Diberitakan sebelumnya, akibat bentrokan itu, 2 mahasiswa mengalami luka-luka di bagian kepala dan langsung melaporkan kejadian ini ke Polresta Kendari. Sementara, massa pengunjuk rasa langsung membubarkan diri usai dibubarkan Satpol PP.
Puluhan aparat satpol PP mengejar dan memukuli massa pendemo calon pegawai honorer Rumah Sakit Jantung Oputa Yi Koo di Kantor BKD Sultra, Senin (08/01/2024) siang.
Kericuhan ini bermula saat masaa calan tenaga honorer hendak menyegel Kantor BKD Sultra, namun upaya tersebut dihalangi puluhan aparat Satpol PP sehingga terjadi adu mulut.
Sejumlah aparat Satpol PP yang tersinggung pun langsung mengepung dan mengejar pendemo yang masih berada di atas mobil orasi. Satpol PP tetap mengejar pendemo hingga keluar gedung BKD Sultra.
Tak sampai di situ, puluhan aparat Satpol PP juga menganiaya pendemo lainnya hingga luka-luka. Satpol PP juga menyerang dan mengintimidasi wartawan Metro TV yang sedang melakukan peliputan.
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐜𝐨𝐦, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.