KENDARI, sultrainformasi.id – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Defrian menyebut Penjabat (Pj.) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto hanya berdiam diri saat Kendari, Konawe dan sekitarnya dilanda bencana banjir. Ditujukan ke Pj. Gubernur, Defrian mengatakan jika tak sanggup lebih baik mundur.
“Jika tidak sanggup lebih baik mengundurkan diri dari jabatan, Sultra butuh pemimpin yang responsif bukan yang hanya berdiam diri dan menunggu instruksi Mendagri,” kata Defrian kepada sultrainformasi.id, Sabtu (09/03/2024) malam.
Defrian pun heran, saat Pj Gubernur Sultra pimpin Rakor TPID se-Sultra ia tidak membahas hal yang sangat urgen dihadapi oleh masyarakat sultra terkhusus Kota kendari, Konawe dan sekitarnya. Namun, Pj. hanya membahas terkait pengamanan pasokan jelang Ramadan dan Idul Fitri.
“Saya juga sangat menyayangkan sikap Pj. Gubernur Sultra dalam memimpin rapat forkompimda tidak melakukan pembahasaan koordinasi terkait bencana yang kita alami.
Lanjut Defrian, seharusnya selaku pemimpin jika niat untuk bekerja harus dapat meninjau langsung lapangan yang terkena dampak untuk mengetahui kekurangan dan langkah taktis apa yang harus dilakukan untuk bergotong royong melakukan percepatan penanganan dan bantuan kepada korban terkena dampak banjir.
“Soalnya, BEM UHO menemukan fakta keluhan dari tenaga dinsos yang berada dikampung salo Kendari bahwa mereka kewalahan tenaga utama untuk pendistribusian makanan ke masyarakat yang terkena dampak,” katanya.
Ini menunjukan bahwa tidak ada atensi khusus dari pemerintah daerah Sultra dan Kota untuk melakukan koordinasi yang baik dalam menangani bencana.
Ia pun meminta kepada pemda Sultra untuk segara mengambil langkah yang cepat dan tepat untuk membantu pemerintah kota Kendari dalam menangani persoalan banjir.
“Saya meminta kepada Pj. Gubenur Sultra untuk segara membentuk satgas percepatan dan penanganan dan bantuan korban berdampak banjir,” harapnya.
Sebab, kata Defrian, Pj. Gubernur bukan hanya sebatas legalitas untuk mengisi kekosongan semata, tetapi harus turun tangan berkerja dan bertindak untuk rakyat.
“Ini persoalan nyawa dan keberlanjutan hidup rakyat yang telah dijamim oleh konstitusi,” pungkasnya.
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐜𝐨𝐦, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.