KENDARI, sultrainformasi.id – Kasus Demam berdarah dengue (DBD) di Kendari julukan Kota Bertakwa, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai 1.505 orang dan 10 pasien dilaporkan meninggal dunia. Kini, RSUD Kota Kendari penuh akibat pasien DBD.
Bahkan, sejumlah pasien harus rela mengantre berjam-jam di ruang UGD untuk mendapatkan kamar perawatan.
Ada pula, pasien terpaksa harus terbaring di kursi tunggu UGD lantaran tempat tidur terisi penuh dan ada juga yang dirawat menggunakan kursi roda.
Salah satu seorang keluarga pasien, Nadia mengatakan adiknya sudah 2 jam terbaring di kursi UGD lantaran kamar perawatan penuh.
Meski begitu, adiknya sudah mendapatkan tindakan medis, berupa pemberian cairan infus.
“Sudah 2 jam di sini, gejala demam (suspek DBD), belum ditahu sakit apa, karena menunggu hasil lab laboratorium keluar,” ujar Nadia saat ditemui di UGD, Selasa (26/03/2024) siang.
Penuhnya RSUD Kota Kendari ini akibat meledaknya kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD sejak 3 bulan terakhir atau mulai awal tahun Januari 2024.
Kasus DBD yang menyentuh angka 1.505 kasus dan 10 pasien di antaranya meninggal dunia merupakan Data Dinkes Kota Kendari.
Direktur RSUD Kota Kendari, dr Sukirman mengungkapkan rumah sakit plat merah itu sering penuh akibat kasus DBD.
Sehingga, kata dia, para pasien harus antre untuk mendapatkan perawatan.
“Disuruh antre saja, daftar namanya, di saat ada (kamar kosong) baru bisa masuk. Jadi harus daftar dulu,” tutup dr Sukirman via telepon, Selasa (26/03/2024) siang.
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐜𝐨𝐦, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.