Waduh! Kampus UHO Kendari Terlibat Perdagangan Orang Berkedok Magang ke Jerman

  • Share
Kampus UHO Kendari Terlibat Perdagangan Orang Berkedok Magang ke Jerman. Foto: Istimewa.
Kampus UHO Kendari Terlibat Perdagangan Orang Berkedok Magang ke Jerman. Foto: Istimewa.

KENDARI, sultrainformasi.id – Kampus Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terlibat dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) berkedok magang ke Jerman.

Kampus UHO Kendari menjadi salah satu dari 33 perguruan tinggi di Indonesia tercatat mengirimkan mahasiswanya ke Jerman untuk mengikuti kerja paruh waktu (part-time) ferienjob.

Salah satu mahasiswa UHO Kendari jadi korban TPPO berkedok magang ke Jerman yakni Asep Jumawal. Ia merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo.

Asep tertarik magang ke Jerman setelah mengikuti sosialisasi di kampus pada Mei 2023 lalu. Ia terperdaya karena dijanjikan pekerjaan sesuai keilmuannya di bidang elektro.

Asep dikontrak agen penyalur kerja Brisk United Gmbh melalui PT Sinar Harapan Bangsa (SHB). SHB merupakan perusahaan agensi yang bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia termasuk UHO dalam program feriejob ini.

Alih-alih bekerja sesuai program studinya, Asep malah menjadi petugas kebersihan di perusahaan logistik, Mode Logistic di Poensgenstraße 27, Langenfeld Jerman, pada Oktober 2023 lalu.

Asep bahkan terlunta-lunta di Jerman setelah Brisk United Gmbh memutus kontrak di tengah jalan dan memintanya untuk keluar dari Apartemen Zimmer Zentrum Ilazi di Hochstraße 33, Kota Leichlingen, North Rhine-Westphalia.

“Pada saat pemutusan kerja itu kami justru dikasih surat yang isinya tertulis kami yang meminta pemutusan kontrak,” kata Asep seperti dikutip dari Tempo, Selasa (26/03/2024).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) pun tentang menyiapkan sanksi terhadap perguruan tinggi yang terlibat TPPO, termasuk Universitas Halu Oleo.

“Kami sedang melakukan kajian ini (sanksi). Ini kami terus melakukan koordinasi dengan Kabareskrim, juga difasilitasi Kantor Staf Presiden (KSP),” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Abdul Haris di Jakarta, Rabu seperti dikutip Antara.

Abdul menegaskan program ferienjob sendiri tidak memenuhi kriteria yang dapat dikategorikan dalam kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan telah diperjelas sejak 27 Oktober 2023 melalui Surat Edaran Dirjen Diktiristek.

Hal itu lantaran MBKM merupakan upaya Kemendikbudristek dalam menyediakan ruang kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas yang mampu memberikan pembekalan skill dan peningkatan kompetensi.

Pembekalan skill dan peningkatan kompetensi tersebut akan bermanfaat bagi para calon lulusan sarjana untuk siap bekerja, terutama membantu mereka menyelesaikan permasalahan yang ada di dunia industri, dunia usaha, dan masyarakat.

“Jadi di situ jelas kata kuncinya, harus ada muatan pembelajaran dan peningkatan kompetensi,” kata Abdul.

Di sisi lain, kata dia, tidak ditemukan adanya muatan pembelajaran dan peningkatan kompetensi mahasiswa dalam program ferienjob sehingga Kemendikbudristek pada Oktober lalu telah menegaskan kegiatan ini bertentangan dengan nilai-nilai atau kriteria MBKM.

Meski demikian Abdul mengatakan peristiwa TPPO berkedok magang akan menjadi pembelajaran berharga bagi pemerintah agar mampu meningkatkan pengawasan terhadap program yang berjalan di perguruan tinggi.

“Kami menganggap ini sebagai lesson learned bagi kementerian untuk bisa memperketat dari pengawasan dan kontrol dari kegiatan. Saya sangat berharap agar celah ini bisa kita tutup dan tidak dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” katanya.

Rektor Universitas Halu Oleo, Prof Muhammad Zamrun belum merespon pesan WhatsApp (WA) wartawan saat dihubungi, Jumat (29/03/2024).

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐜𝐨𝐦, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.

  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *