Kritik Tajam Ketua BEM FH UHO: Pemda Sultra Dinilai Gagal Tangani Permasalahan di Bumi Anoa

  • Share
Kritik Tajam Ketua BEM FH UHO: Pemda Sultra Dinilai Gagal Tangani Permasalahan di Bumi Anoa. Foto: Istimewa.
Kritik Tajam Ketua BEM FH UHO: Pemda Sultra Dinilai Gagal Tangani Permasalahan di Bumi Anoa. Foto: Istimewa.

KENDARI, sultrainformasi.id – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Fakultas Hukum (FH), Universitas Halu Oleo (UHO), Muh. Bissabir mengeluarkan kritik tajam terhadap kinerja pemerintah daerah (Pemda) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dinilai semakin mengecewakan sebab gagal menangani permasalahan di bumi anoa.

Bissabir mengatakan ada berbagai permasalahan yang seharusnya mendapat perhatian serius justru terabaikan. Seperti, kondisi jalan rusak parah, banjir yang terus berulang tanpa solusi nyata, serta sederet masalah lain.

“Ini membuktikan bukti nyata ketidakmampuan Pemda dalam menjalankan tugasnya. Kami melihat bahwa permasalahan ini tidak mendapat penanganan memadai dari pihak berwenang. Kondisi jalan yang rusak, banjir yang tidak kunjung teratasi, dan berbagai masalah lainnya dibiarkan begitu saja,” kata Bissabir, Jumat (12/07/2024).

Bissabir juga menyoroti peran penjabat (Pj.) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto yang dinilai hanya sebagai pajangan.

“Alih-alih memberikan solusi konkret, beliau seolah tenggelam dalam rutinitas birokrasi tanpa arah. Masyarakat membutuhkan pemimpin yang mampu bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan, bukan sekadar figur seremonial yang tidak memberikan dampak signifikan,” tambahnya.

Ketua BEM FH Hukum itu menyebut bahwa respon lambat dan tidak efektif dari Pemda berpotensi memicu amarah Mahasiswa yang sudah lama tidak turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi.

“Ketidakpuasan dan kekecewaan terpendam ini dapat meledak kapan saja, mengingat semakin menumpuknya masalah yang tidak kunjung terselesaikan. Pemangku kebijakan harus menyadari bahwa ketidakmampuan mereka dalam menyelesaikan masalah dapat membuat mereka lemah lunglai di hadapan tuntutan rakyat,” jelasnya.

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan ini, Bissabir bahkwan menawarkan sejumlah solusi konkret. Pertama, Pemda harus segera melakukan perbaikan infrastruktur jalan dengan melibatkan kontraktor yang berkompeten dan mengawasi secara ketat pelaksanaannya.

Kedua, upaya pencegahan dan penanganan banjir harus lebih serius, dengan memperbaiki sistem drainase dan melakukan reboisasi di daerah hulu sungai.

“Ketiga, pemerintah harus membuka ruang dialog dengan masyarakat dan mahasiswa untuk mendengar aspirasi dan mencari solusi bersama,” ungkapnya.

Di akhir pernyataannya, Bissabir mendesak agar Pemda segera melakukan langkah nyata dan konkret untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Sultra.

“Jangan biarkan rakyat terus menderita akibat ketidakmampuan dan ketidakpedulian kalian. Waktunya bertindak adalah sekarang, sebelum semuanya terlambat. Mahasiswa tidak akan diam melihat ketidakadilan ini terus berlanjut, dan siap turun ke jalan jika diperlukan,” harapnya.

“Kami harap ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah agar segera mengambil tindakan yang diperlukan demi kesejahteraan masyarakat Sultra,” pungkas dia.

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐜𝐨𝐦, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.

  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *