Pimpinan Kampus Unilaki di Konawe siap DO Senior yang Aniaya Maba saat Ospek

  • Share
Pimpinan Kampus Unilaki di Konawe siap DO Senior yang Aniaya Maba saat Ospek. Foto: Naufal Fajrin JN/Sultra Informasi.
Pimpinan Kampus Unilaki di Konawe siap DO Senior yang Aniaya Maba saat Ospek. Foto: Naufal Fajrin JN/Sultra Informasi.

KONAWE, SULTRAINFORMASI.ID – Pimpinan Universitas Lakidende (Unilaki) di Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) siap memberikan sanksi Drop Out (DO) terhadap senior yang menganiaya seorang mahasiswa baru (Maba) saat ospek kampus. Sebab, korban berinisial SR itu sempat tak sadarkan diri saat dianiaya.

Rektor Unilaki, Prof. La Karimuna mengaku telah membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus tersebut.

Jika mahasiswa yang dimaksud terbukti melakukan aksi penganiayaan, maka ia tak segan-segan menjatuhkan sanksi berat terhadap mahasiswa tersebut.

“Pihak kampus dan yayasan akan mengambil sikap tegas, menjatuhkan hukuman hingga pemecatan jika terbukti,” kata Prof. La Karimuna saat menggelar konferensi pers yang didampingi sejumlah pejabat kampus, Minggu (22/09/2024).

Prof. La Karimuna mengungkapkan bahwa kasus penganiayaan yang dilakukan mahasiswanya itu dinilai menciderai citra pendidikan sehingga ia pun turut mengecam atas terjadinya kasus tersebut.

“Kami dari Pihak Universitas Lakidende dan Yayasan Lakidende Razak Porosi mengutuk keras kekerasan yang dilakukan oleh mahasiswa senior kepada juniornya yang dilakukan di luar kampus,” ungkapnya.

Sembari pihaknya mengusut kasus penganiayaan itu, Prof. La Karimuna juga mengaku mulai melakukan sosialisasi bagi civitas akademika terkait dampak buruknya jika senioritas masih terus dilanggengkan di lingkungan kampus.

“Sementara ini kami telah melakukan sosialisasi di lingkungan kampus untuk senantiasa terjaga keamanannya, kenyamanannya dan iklim yang kondusif,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Lakidende (Unilaki), Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisial SR dianiaya seniornya saat mengikuti ospek kampus. Penganiayaan itu menyebabkan korban sempat tak sadarkan diri.

Melalui rekan korban yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan penganiayaan itu dialami SR selama dua hari berturut-turut sejak Rabu (18/09/2024) hingga Kamis (19/09/2024).

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐢𝐝, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.

  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *