September Hitam, Teatrikal Pocong Dipamerkan di Depan FISIP UHO Kendari

  • Share
Teatrikal pocong dipamerkan dalam peringatan September Hitam yang digelar sejumlah Aktivis di pelataran FISIP, UHO Kendari. Foto: Naufal Fajrin JN/Sultra Informasi.
Teatrikal pocong dipamerkan dalam peringatan September Hitam yang digelar sejumlah Aktivis di pelataran FISIP, UHO Kendari. Foto: Naufal Fajrin JN/Sultra Informasi.

KENDARI, SULTRAINFORMASI.ID – Sebuah teatrikal pocong dipamerkan dalam peringatan September Hitam yang digelar sejumlah Aktivis Kamisan Kendari di pelataran FISIP, Universitas Halu Oleo (UHO), Senin (30/09/2024) sore.

Hadirnya pocong tersebut sebagai simbol atas banyaknya dugaan kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang terjadi sepanjang September beberapa tahun silam.

Para pocong itu berdiri tepat di atas papan nama FISIP UHO Kendari sembari diiringi pembacaan puisi.

Teatrikal pocong itu diketahui merupakan salah satu dari banyaknya agenda pada peringatan September Hitam.

Beberapa agenda lainnya diketahui ada mimbar bebas, monolog, lapak baca, puisi, instalasi seni, tarian, serta penayangan film dokumenter Randi dan Yusuf.

Randi dan Yusuf merupakan salah satu dari banyaknya korban dalam dugaan pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.

Secara umum, gerakan yang dibangun itu membawa beragam isu yang hendak disampaikan ke masyarakat. Beberapa di antaranya, yakni menyoroti stigma buruk yang menimpa Papua, kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan, dan kasus kematian Randi dan Yusuf.

Korlap September Hitam, La Ode Muhammad Safaat mengungkapkan pentas tersebut merupakan metode gerakan baru yang tengah diupayakan atas menyurutnya perhatian masyarakat mengenai kejadian kelam yang terjadi di Kota Kendari.

Bahkan ia mengamini gerakan yang selama ini dibangun oleh sejumlah mahasiswa dan aktivis kerap mendatangkan cacian dari masyarakat.

“Tujuan kita membuat pentas ini setiap tahun adalah untuk menghadirkan antitesa terhadap gerakan-gerakan yang telah dibangun oleh mahasiswa selama ini,” kata Safaat kepada sultrainformasi.id, Senin (30/09/2024) malam.

“Karena kami melihat bahwa masyarakat sudah mulai jenuh, bosan bahkan terkadang itu menjadi bahan cacian ketika mahasiswa demo,” tutup alumni FISIP UHO Kendari ini.

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐢𝐝, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.

  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *