Diduga Oplosan Pertalite, Ratusan Ojol di Kendari Alami Kerusakan Motor-Melapor ke Polisi
KENDARI, SULTRAINFORMASI.ID – Ratusan ojek online (Ojol) di Kota Kendari melaporkan kerusakan kendaraan motor mereka di kantor polisi setelah membeli bahan bakar minyak (BBM) dari SPBU yang ada di Kota bertakwa ini. Dugaan kerusakan itu, akibat oplosan pertalite.
Para pengemudi ojol ini menduga bahwa ada indikasi Pertalite yang dijual di SPBU tersebut telah tercampur atau dioplos dengan bahan lain.
Salah seorang pengemudi ojol, Sabarudin mengatakan bahwa banyak rekan-rekannya mengalami masalah serupa, dengan kerusakan pada motor yang diduga disebabkan oleh kualitas BBM yang tidak sesuai.
“Masalahnya semua SPBU di Kendari itu bermasalah, terindikasi kemungkinan Pertalite dioplos,” kata Sabarudin, Selasa (04/03/2024) malam.
Dia menjelaskan, sekitar 100 motor yang mengalami kerusakan murni disebabkan oleh bahan bakar yang mereka beli dari SPBU tersebut.
“Kurang lebih 100 motor yang mengalami kerusakan murni dari bahan bakar jenis Pertalite,” ujar dia.
Tak terima, ia bersama rekan-rekannya mendatangi Mako Polresta Kendari untuk segera menyelidiki dan memeriksa kondisi bahan bakar di SPBU-SPBU yang ada di Kendari.
Sebab, ia menduga bahwa masalah ini berasal dari depot pengisian bahan bakar, karena hampir semua SPBU yang pengisiannya sudah habis mengalami masalah yang sama.
“Kami berharap pihak kepolisian bisa memeriksa SPBU-SPBU di Kendari, tapi saya duga masalahnya datang langsung dari depot, karena hampir semua SPBU yang ada di Kota Kendari yang habis mengisi, kendalanya sama semua,” katanya.
Dia menegaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan langsung ke depot untuk memastikan penyebab masalah tersebut.
“Jadi harus diperiksa dari depot langsung,” ujarnya.
Ojol lain mengalami hal yang sama, Nadir berharap agar pihak kepolisian dapat segera menyelesaikan masalah ini agar tidak merugikan banyak orang.
Mereka juga meminta Pertamina untuk bertanggung jawab atas kerusakan kendaraan yang disebabkan oleh bahan bakar tersebut.
“Kami berharap masalah ini cepat diselesaikan, apalagi ini bulan puasa. Kami hanya berharap satu hal, supaya masalah ini selesai dengan cepat. Kami juga meminta agar Pertamina dapat bertanggung jawab atas kendaraan-kendaraan yang rusak,” harap Nadir.
Hingga berita ini tayang, pihak Humas Pertamina Region Sulawesi, Yuko dan Romi saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, SMS dan panggilan telepon belum ada balasan atau tanggapan.
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐢𝐝, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.