Sempat Dilaporkan Hilang, Pria Moramo Utara Konsel Ditemukan Tewas Tergeletak di Jurang

Sempat Dilaporkan Hilang, Pria Moramo Utara Konsel Ditemukan Tewas Tergeletak di Jurang. Foto: Istimewa.

KONAWE SELATAN, SULTRAINFORMASI.ID – Sempat dilaporkan hilang, seorang pria bernama Sainuddin alias David (30), warga Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di dasar jurang Desa Sanggula, Rabu (01/10/2025) kemarin.

Kapolres Konsel, AKBP Febry Sam melalui Kapolsek Moramo Utara, Iptu Tujianto Sujudi menjelaskan korban dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada Selasa (30/09/2025) sore, setelah tiga hari tak kunjung pulang.

Sebelumnya, Sainuddin terlihat bersama dua rekannya, Riski Ramadan (17) dan Amirulah (40), saat memuat batu gamping di Desa Sanggula, Minggu (28/09/2025). Saat itu, korban berpamitan untuk buang air besar, namun tidak kembali hingga pekerjaannya selesai.

“Setelah tidak pulang, keluarga mencoba mencari di tempat-tempat yang biasa didatangi korban, tapi tidak ditemukan. Akhirnya melapor ke Polsek Moramo Utara,” jelas Iptu Tujianto.

Malam harinya, aparat bersama warga melakukan pencarian namun dihentikan karena minimnya penerangan. Esok paginya pencarian kembali dilanjutkan dengan menyisir sekira lokasi terakhir korban terlihat.

Pada pukul 12.40 WITA, Rabu (01/10/2025) warga menemukan jasad korban sekira 50 meter dari lokasi tersebut, tergeletak di dasar jurang dengan kondisi tubuh membengkak, luka di kaki, dan wajah sudah berulat.

Jenazah kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Kendari untuk pemeriksaan medis. Hasil visum luar yang dilakukan dr. Yosephine menunjukkan korban telah meninggal sekira 2–5 hari sebelumnya.

Kondisi tubuhnya mengalami luka robek di dagu, rahang, dada, perut, lecet di tangan dan kaki, serta patah pada kedua paha.

Polisi sempat menawarkan autopsi, namun keluarga menolak dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

“Dugaan sementara korban terpeleset saat berjalan di tebing dan jatuh ke jurang berbatu dengan kedalaman sekira 50 meter,” terang Kapolsek.

Selain itu, pihak keluarga menyebut korban memiliki riwayat epilepsi serta gangguan mental, bahkan pernah hilang beberapa tahun lalu tanpa sepengetahuan keluarga.

Sekira pukul 18.00 WITA, jenazah dibawa ke rumah duka di Desa Puasana untuk dimakamkan. Proses pemulangan berlangsung aman dan kondusif, sementara aparat kepolisian terus mendampingi keluarga agar tidak terpengaruh isu-isu di luar kejadian sebenarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup