Gadis Belia Korban Tikaman Mandor Pasar di Muna Tutup Usia usai Berjuang Sebulan, Pelaku Dibekuk!

Gadis Belia Korban Tikaman Mandor Pasar di Muna Tutup Usia usai Berjuang Sebulan, Pelaku Dibekuk. Foto: Istimewa.

MUNA, SULTRAINFORMASI.ID – Ririn, gadis belia korban penikaman di Pasar Sentral Laino, Kota Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya meninggal dunia setelah hampir sebulan berjuang melawan luka tikam di bagian perut.

‎Ia menghembuskan napas terakhir di sebuah rumah sakit di Konawe Selatan (Konsel), Kamis (27/11/2025) sekira pukul 06.00 WITA.

‎Kabar duka itu pertama kali tersiar melalui unggahan salah satu akun Facebook bernama Hasan Rapi, yang kemudian dibanjiri doa dan ucapan belasungkawa dari para kerabat serta rekan-rekan sesama pedagang di Pasar Laino.

‎“Turut berdukacita atas berpulangnya adik kita Ririn, seorang anak gadis di bawah umur. Setelah beberapa kali operasi, akhirnya ia menghembuskan napas terakhir di rumah sakit Konsel,” tulisnya.

‎Sebelum wafat, Ririn menjalani perawatan intensif dan beberapa kali operasi akibat luka tusuk yang sangat serius. Ia sempat dirawat di RSUD Muna Barat sebelum akhirnya dirujuk untuk penanganan lebih lanjut. Sejumlah warga bahkan menggalang donor darah untuk membantu penyelamatan nyawanya.

‎Namun upaya medis tersebut tidak mampu mengatasi luka parah yang dideritanya.

‎Peristiwa tragis yang menimpa Ririn terjadi pada Senin malam (27/10/2025) sekira pukul 20.00 WITA di area Pasar Laino. Pelaku yang diketahui bernama La Hadia (56), seorang mandor pasar, diduga menikam korban karena diliputi emosi. Informasi kepolisian menyebut pelaku cukup sering berinteraksi dengan Ririn, mengingat orang tua korban merupakan pedagang di pasar tersebut.

‎Dua hari setelah kejadian, Tim Reskrim Polres Muna berhasil meringkus La Hadia di area pasar yang sama tanpa perlawanan. Saat ini pelaku mendekam di sel tahanan Polres Muna dan masih menjalani pemeriksaan intensif.

‎Kematian Ririn memicu gelombang keprihatinan dan kemarahan masyarakat. Di media sosial, warganet tidak hanya menyampaikan belasungkawa, tetapi juga mendesak penegak hukum untuk memberi hukuman maksimal kepada pelaku.

‎“Semoga pelaku dihukum setimpal,” tulis salah satu pengguna Facebook.

‎Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak yang beraktivitas di tempat umum seperti pasar. Warga juga diminta segera melapor jika melihat indikasi tindak kekerasan terhadap anak agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup