Pemprov Sultra Perintahkan Gusur Lahan yang Dikuasai Eks Gubernur Nur Alam, Dinilai Arogan!

Pemprov Sultra Perintahkan Gusur Lahan yang Dikuasai Eks Gubernur Nur Alam, Dinilai Arogan. Foto: Istimewa.

KENDARI, SULTRAINFORMASI.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) memerintahkan penggusuran lahan yang dikuasai eks Gubernur Sultra dua periode, Nur Alam, di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Kamis (18/12/2025) siang. Kebijakan tersebut menuai sorotan dan dinilai arogan oleh pihak keluarga serta kerabat Nur Alam.

Pantauan sultrainformasi.id di lokasi, lahan tersebut telah dipasangi dua plang tanda kepemilikan Pemprov Sultra berdasarkan hak pakai nomor 563 tanggal 4 April 1997 seluas 487 hektare dan nomor 560 seluas 407 meter persegi. Di atas lahan tersebut berdiri sejumlah aset berupa gudang, garasi, hingga gerai minuman.

Rencananya, penggusuran lahan itu akan dilaksanakan pada Kamis (18/12/2025). Namun, eksekusi tersebut batal dilakukan setelah Pemprov Sultra mengeluarkan surat penundaan berdasarkan permintaan Polresta Kendari.

Mewakili Nur Alam, Bisman Saranani menyampaikan bahwa kehadirannya di lokasi bukan membawa nama organisasi, melainkan untuk memberikan dukungan kepada Nur Alam.

Ia menjelaskan, lahan yang dikuasai Nur Alam telah memasuki tahap Dum sejak tahun 2012. Dum diketahui merupakan proses penjualan aset atau barang milik pemerintah. Menurutnya, perintah pengosongan lahan yang dilakukan Pemprov Sultra tidak beretika.

Bisman menilai, Pemprov Sultra hanya menyurati Nur Alam dengan perintah pengosongan lahan tanpa disertai surat permintaan klarifikasi.

“Kami hadir sebagai keluarga, tidak membawa nama-nama organisasi. Apapun, Nur Alam tetap saudara kami,” ujarnya.

Bisman mengungkapkan bahwa pihaknya memahami lahan tersebut merupakan aset negara, namun saat ini masih dalam proses pengalihan. Ia menegaskan, keluarga siap bernegosiasi dengan pemerintah guna mencari penyelesaian terbaik terkait aset tersebut.

“Terlepas dari kekurangan Bapak Nur Alam, beliau ini bekas gubernur kita selama 10 tahun dan berhasil. Saya tidak mengkultuskan beliau, tetapi saya pribadi dan keluarga menghormati jasa-jasanya. Kita tidak mau pemimpin di Sulawesi Tenggara berakhir dengan tragis,” jelasnya.

Ia juga mengimbau keluarga agar tetap menahan diri dan tidak terprovokasi. Bisman meminta semua pihak tidak terpancing oleh pihak-pihak lain yang dapat memperkeruh situasi.

Di tempat yang sama, Saemu Alwi yang mendampingi Bisman Saranani turut memberikan dukungan kepada eks Gubernur Sultra Nur Alam. Ia menegaskan agar Pemprov Sultra tidak menggunakan cara-cara yang dinilai arogan.

“Saya kira tidak wajar, kalau ada kekurangan sedikit dari Pak Nur Alam, jangan ditempuh dengan cara-cara yang tidak bersahabat dan sedikit arogan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup