KENDARI, sultrainformasi.id – Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Teknik-Vokasi Universitas Halu Oleo (UHO) serta beberapa Mahasiswa yang ada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi solidaritas doa bersama dan nyalakan lilin mengenang jelang tiga tahun kepergian dua Mahasiswa UHO almahrum Randi-Yusuf di tugu UHO, pada Jumat (23/09/2022) malam.
Dalam aksi solidaritas tersebut, terdapat pemandangan yang mengharukan, pasalnya ayah Randi, La Sali hadir di lokasi.
Pantauan sultrainformasi.id, aksi yang bertemakan ‘September Berdarah Randi & Yusuf’ diikuti ratusan Mahasiswa.
Diketahui, Almahrum Randi-Yusuf gugur saat memperjuangkan demokrasi pada 26 September 2019 silam. Randi tewas karena luka tembak di dada kiri bawah ketiak dan tembus dada kanan. Hari itu juga, Randi menghembuskan nafas terakhirnya, pada 26 September 2019.
Sedangkan Yusuf meninggal karena benturan benda tumpul di kepala saat mengikuti aksi 26 September 2019. Saat itu, Yusuf dilarikan ke Rumah Sakit (RS) karena kritis, namun nyawa Yusuf tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia, pada 27 September 2019.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Program Pendidikan Vokasi, Bagus Rahman mengungkapkan, kegiatan tersebut dilakukan untuk merefleksi dan mengenang kepergian Randi-Yusuf.
“Aksi ini berfokus untuk mengenang dua pahlawan kita yang meninggal. Selain doa bersama dan bakar lilin, kita rangkaikan juga acara mimbar di antaranya orasi singkat, puisi dan nonton bareng tragedi 26 September,” kata Bagus Rahman, kepada sultrainformasi.id, pada Jumat (23/09/2022).
Rahman melanjutkan, melalui aksi solidaritas tersebut, dia berharap kepada pihak kepolisian Polda Sultra untuk menuntaskan kasus meninggalnya Randi-Yusuf terkhusus kasus almahrum Yusuf.
“Kami berharap, kepada pihak penegak hukum Polda Sultra untuk dapat menuntaskan kasus meninggalnya Randi-Yusuf, jangan seolah bungkam dengan kasus yang saat ini belum terselesaikan. Terkhusus kasus almahrum Yusuf belum mendapatkan keadilan diranah hukum,” harapnya.
“Masyarakat perlu mengetahui bahwasanya menjelang 3 tahun meninggalnya Yusuf belum mendapatkan keadilan. Kami sangat kecewa dan menyayangkan kinerja institut Polda Sultra,” sambungnya.
Rahman menambahkan, kegiatan aksi solidaritas tersebut kembali digelar, pada Sabtu (24/09/2022). Namun, kegiatan tersebut dilangsungkan ditempat terjadinya penembakan Randi (depan DPRD Sultra).
“Dari kegiatan pada hari ini akan berlanjut besok ditempat terjadinya penembakan almahrum. Kegiatan yang kami lakukan sama dengan hari ini hanya ada beberapa kegiatan tambahan yaitu tetrikal tragedi 26 September 2019 akan ditampilkan oleh KBM Teknik-Vokasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Ayah Randi La Sali mengapresiasi kegiatan yang dilakukan sekelompok Mahasiswa tersebut.
“Terima kasih, saya tidak dapat memberikan apa-apa, hanya doa yang bisa saya berikan semoga sehat selalu, dimudahkan rezeki. Saya harap kegiatannya dilakukan dengan baik-baik jangan anarkis, jangan sampai ada korban lagi berikutnya,” pungkasnya.
๐๐๐ง๐ ๐๐ง ๐ฅ๐ฎ๐ฉ๐ ๐ค๐ฎ๐ง๐ฃ๐ฎ๐ง๐ ๐ข ๐๐๐ซ๐ข๐ญ๐ ๐ฅ๐๐ข๐ง๐ง๐ฒ๐ ๐๐ข ๐๐จ๐จ๐ ๐ฅ๐ ๐๐๐ซ๐ข๐ญ๐ ๐ฌ๐ฎ๐ฅ๐ญ๐ซ๐๐ข๐ง๐๐จ๐ซ๐ฆ๐๐ฌ๐ข.๐๐จ๐ฆ, ๐๐๐๐ ๐๐ข๐ฌ๐ข๐ง๐ข.