Kapolresta Kendari yang Baru, AKBP Aris Tri Yunarko Disambut Tragedi Pembunuhan

Kapolresta Kendari yang Baru, AKBP Aris Tri Yunarko Disambut Tragedi Pembunuhan. Foto: Istimewa.

KENDARI, sultrainformasi.idKapolresta Kendari, AKBP Aris Tri Yunarko disambut kasus tragedi pembunuhan. Diketahui, AKBP Aris resmi jabat Kapolresta Kendari menggantikan Kombes Pol M Eka Fathurrahman.

Upacara serah terima jabatan (Sertijab) dari pejabat lama kepada pejabat baru berlangsung di Aula Dachara Mapolda Sultra yang dipimpin Kapolda Sultra, Irjen Pol Teguh Pristiwanto, Rabu (20/12/2023).

Resmi menjabat sebagai Kapolresta Kendari, AKBP Aris langsung dihadapkan kasus penikaman yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK).

Dalam peristiwa itu, terdapat dua korban berinisial FR (23) dan FK (23). Namun, korban FR dinyatakan meninggal dunia usai menjalani perawatan di rumah sakit (RS) pada Selasa 19 Desember 2023 malam. Sementara FK kini masih menjalani perawatan medis.

Informasi yang dihimpun, berbekal CCTV para pelaku teridentifikasi sebanyak 6 orang, hingga kini belum ditangkap namun polisi sudah mengantongi identitasnya.

Diberitakan sebelumnya, FR dan rekannya FK (23) menjadi korban penikaman oleh OTK di Rumah Makan (RM) di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, Kendari, Selasa (19/12/2023) sekira pukul 04.00 WITA. Penikaman itu terjadi di RM Doa Ibu 3 dan RM Ayam Taliwang.

Kasi Humas Polresta Kendari, IPDA Haridin mengatakan, peristiwa pembunuhan ini bermula saat kedua korban berada di rumah makan.

Seketika datang 6 orang terduga pelaku berboncengan menggunakan 2 sepeda motor langsung masuk ke dalam rumah makan tersebut. Para terduga pelaku ini tiba-tiba menghampiri para korban dan pengunjung.

“Mereka bertanya, katanya siapa yang meneriaki saat lewat. Korban dan saksi langsung menjawab dengan mengatakan tidak ada yang meneriaki mereka,” beber IPDA Haridin.

Salah seorang terduga pelaku menggunakan switer hitam spontan menghujam punggung korban Fikri menggunakan pisau. Melihat kejadian itu, saksi bernama Adi lari menyelamatkan diri ke dalam rumah makan.

Para pelaku kemudian turut mengejar korban. Di dalam para terduga pelaku bertemu dengan korban Farhan dan beberapa pengunjung lain yang sedang makan.

“Di situ para terduga pelaku kembali bertanya. ‘siapa yang melempari kami bambu?. Lalu pelaku langsung mengayunkan pisaunya dan menikam punggung FR,” jelas IPDA Haridin.

๐‰๐š๐ง๐ ๐š๐ง ๐ฅ๐ฎ๐ฉ๐š ๐ค๐ฎ๐ง๐ฃ๐ฎ๐ง๐ ๐ข ๐›๐ž๐ซ๐ข๐ญ๐š ๐ฅ๐š๐ข๐ง๐ง๐ฒ๐š ๐๐ข ๐†๐จ๐จ๐ ๐ฅ๐ž ๐๐ž๐ซ๐ข๐ญ๐š ๐ฌ๐ฎ๐ฅ๐ญ๐ซ๐š๐ข๐ง๐Ÿ๐จ๐ซ๐ฆ๐š๐ฌ๐ข.๐œ๐จ๐ฆ, ๐›๐š๐œ๐š ๐๐ข๐ฌ๐ข๐ง๐ข.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup