Tuntut Akhiri Derita Puluhan Tahun, Warga Konawe Blokade Jalan Penghubung 3 Kabupaten
KONAWE, SULTRAINFORMASI.ID – Di bawah terik matahari dan debu yang beterbangan, sekelompok warga Desa Awuliti, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) mendirikan tenda dan memblokade Jalan Poros Lambuya–Potaha sejak Selasa (22/07/2025).
Aksi ini bukan tanpa alasan. Sudah 25 tahun lamanya jalan sepanjang kurang lebih 20 kilometer ini mengalami kerusakan parah tanpa pernah tersentuh perbaikan serius. Padahal, jalan tersebut merupakan jalur vital yang menghubungkan tiga kabupaten sekaligus, Konawe, Konawe Selatan (Konsel), dan Kolaka Timur (Koltim).
“Dulu kami diam karena percaya akan diperbaiki. Tapi sudah seperempat abad, tak ada yang berubah,” kata seorang warga, Rere, mengenang masa kecilnya yang sudah harus melintasi jalan berlubang, becek, dan penuh batu. Kini, anak-anaknya mengalami hal yang sama.
Ketika musim hujan, jalan berubah menjadi lautan lumpur. Truk pembawa hasil panen kerap terperosok, motor mogok, bahkan ambulans kesulitan lewat membawa warga sakit.
Saat kemarau, debu tebal menyelimuti permukiman, membuat mata perih dan pernapasan terganggu. “Ini bukan jalan desa biasa. Ini penghubung tiga kabupaten. Kalau bukan pemerintah provinsi yang peduli, siapa lagi?” keluh Rere.
Aksi blokade ini bukan sekadar bentuk kemarahan, melainkan jeritan yang lahir dari frustrasi dan rasa tidak dianggap. Warga berharap Gubernur Sulawesi Tenggara turun langsung melihat kondisi jalan yang selama ini seperti terlupakan.
“Kami akan bertahan sampai ada kepastian. Cukup sudah janji-janji,” tegas Rere, sambil menunjukkan jalan berlubang yang tak berubah sejak era 1990-an.
Di bawah tenda seadanya, warga duduk beralas tikar, menolak untuk diam lagi. Sebab bagi mereka, jalan yang layak bukanlah kemewahan, melainkan hak dasar yang terlalu lama ditunda. Dan kini, mereka siap memperjuangkannya dengan suara, kehadiran, dan keteguhan hati.









