Diduga Depresi, Lansia di Kendari Tewas usai Lompat dari Lantai 3 Ruko

  • Share
Lansia di Kendari Tewas usai Lompat dari Lantai 3 Ruko. Foto: Dok. Polresta Kendari.
Lansia di Kendari Tewas usai Lompat dari Lantai 3 Ruko. Foto: Dok. Polresta Kendari.

KENDARI, sultrainformasi.id – Seorang wanita lanjut usia (lansia) berinsial D (72) tewas setelah nekat mengakhiri hidup dengan cara melompat dari lantai tiga rumah toko (ruko) miliknya. D nekat akhiri hidup diduga mengalami depresi.

Peristiwa dugaan bunuh diri itu terletak Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu (06/11/2022).

Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman mengatakan, orang yang pertama kali menemukan korban adalah anak kandungnya sendiri berinsial MMS.

Pihak Polresta Kendari saat melakukan identifikasi di ruko milik korban. Foto: Dok. Polresta Kendari.

MMS menjelaskan, sekira pukul 04.30 WITA ia bangun tidur kemudian keluar dari ruko dengan tujuan untuk membeli sayur kepada langganannya.

“Setelah selesai membeli sayur, anak kandungnya itu hendak kembali ke rumahnya namun melihat seseorang tergeletak di lorong dan setelah didekati, MMS mengetahui orang tersebut adalah ibu kandungnya yang sudah berlumuran darah,” kata Fathurrahman melalui keterangan resminya yang diterima dari Saksi MMS.

Melihat ibunya berlumuran darah dan MMS tidak berani melihat darah sehingga ia kembali ke dalam rumahnya dan memberitahu kepada anaknya berinsial S.

“Dari keterangan S, setelah mendapat informasi dari ibu kandungnya, ia langsung mengecek langsung ke lokasi dan mendapati neneknya terbaring dengan posisi telungkup serta sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan pada bagian kepala mengeluarkan darah,” ujar dia.

Sementara itu, dari keterangan suami korban bernama SA ia sempat melihat istrinya sekira pukul 04.45 WITA berjalan keluar dari kamar.

“Suaminya kemudian berupaya mengikuti korban namun saat di ruang tengah, ia sudah tidak melihat korban sehingga langsung turun ke lantai 1 namun tetap tidak menemukan korban,” jelasnya.

Fathurrahman melanjutkan, setelah pihaknya mengamankan tempat lokasi kejadian dan mengumpulkan saksi-saksi.

“Sekira pukul 07.00 WITA pagi, pihak RS Bhayangkara datang ke tempat kejadian kemudian membawa korban ke RS. Setelah dilakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban, pihak korban menyatakan tidak bersedia untuk dilakukan aotopsi,” katanya.

Informasi yang diterima dari keterangan anaknya bernama MMS mengatakan, bahwa Ibunya diduga mengalami depresi sejak mendengar kabar bila salah satu anaknya di Merauke berinsial FY yang merupakan anak satu-satunya laki-laki sedang ada masalah keluarga.

“Korban ini sempat juga dibawa ke RS Jiwa Kendari,” kata Fathurrahman.

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐜𝐨𝐦, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.

  • Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *