SULTRA, sultrainformasi.id – DPD PDI-P Sulawesi Tenggara (Sultra) menanggapi viralnya Caleg DPRD Buton Selatan (Busel) terpilih berinisial JF diduga melakukan onani sambil video call sex (VCS) dengan seorang wanita.
Ketua DPD PDI-P Sultra Lukman Abunawas mengatakan pihaknya akan mendiskualifikasi JF sebagai Caleg DPRD Busel terpilih jika terbukti melakukan pelanggaran.
“Itu kalau terbukti kemudian melakukan (onani sambil VCS) langsung didis (diskualifikasi),” tegas Lukman Abunawas (LA) usai mengikuti Leaders Talk di Hotel Claro Kota Kendari, Kamis (30/05/2024).
Mantan Wakil Gubernur (Wagub) Sultra ini menjelaskan PDI-P merupakan partai yang menghargai hal-hal kemanusiaan. Sehingga, kader diminta menghindari perbuatan yang bertentangan dengan agama.
“Kita partai yang menghargai kemanusiaan. Dan kita harus betul-betul menghindari perbuatan yang melanggar dan bertentangan dengan agama,” ujar LA.
Mantan Bupati Konawe ini mengaku akan memanggil Caleg DPRD Busel terpilih, jika pihaknya sudah mengantongi informasi, termasuk bukti video tak senonoh tersebut.
“Nanti tetap akan kita panggil. (Saat ini) belum ada kita dapatkan (video Onani), tapi kalau terbukti kita diskualifikasi,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Caleg DPRD Busel JF viral di media sosial (medaos) lantaran melakukan aksi tak senonoh Onani sambil VCS dengan seorang wanita.
Dalam video berdurasi 8 detik itu, JF terlihat tanpa busana memainkan alat sensitifnya berdiri berhadapan dengan ponsel melakukan melakukan panggilan video.
JF merupakan Caleg PDI-P terpilih yang berhasil merebut kursi DPRD dengan perolehan 949 suara dan akan dilantik pada Oktober 2024 mendatang.
Wakil Ketua DPD PDI-P Sultra, Agus Sana’a membenarkan pria dalam video tersebut adalah Caleg PDI-P DPRD Busel yang sedang menunggu pelantikan.
Menurutnya, JF merupakan korban pemerasan oleh seorang wanita yang meminta uang Rp5 juta kepada kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu. Wanita tersebut merekam aktifitas seksual itu tanpa sepengetahuan Jufri.
“Kejadiannya Agustus 2023. Setelah video itu direkam, dikirim ke pak JF, lalu si perempuan itu minta dikirimkan uang Rp 5 juta,” ujar Agus Sana’a, Selasa (28/05/2024).
Namun, kata Agus Sana’a, JF tak melayani permintaan wanita tersebut dan langsung melaporkan kejadian ini di Polsek Batauga.
