KOLAKA TIMUR, SULTRAINFORMASI.ID – Salah satu tokoh pemekaran Kolaka Timur (Koltim), H. Tahuddin menyebut kurang lebih 11 tahun (1 dekade lebih) Koltim mekar dari Kolaka tetapi tak ada perubahan. Tahuddin pun menilai di tangan H. Dalle Koltim bisa maju jika ia terpilih pada Pemilihan Bupati (Pilbup) di bumi sorume ini.
Hal itu disampaikan Tahuddin saat melakukan kampanye di salah satu Kecamatan di Koltim. Awalnya ia mengungkapkan bahwa Calon Bupati (Cabup) H. Dalle ini berkomitmen untuk menghibahkan seluruh gajinya sebagai bupati jika terpilih pada Pilbup 2024 mendatang.
Di mana donasi tersebut akan diprioritaskan bagi anak yatim piatu dan kaum dhuafa yang berada di Koltim “Seluruh gajinya dihibahkan untuk anak yatim piatu dan tidak mampu,” kata Tahuddin.
Langkah ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, terutama dari tokoh agama dan masyarakat setempat.
H. Dalle sendiri bukan sosok baru dalam kegiatan sosial. Sebelum mencalonkan diri sebagai bupati, ia juga sudah sering terlibat dalam berbagai kegiatan amal, seperti memberikan beasiswa kepada masyarakat dijenjang Perguruan Tinggi.
“Beliau belum apa-apa, susah membiayai 70 orang tidak mampu untuk kuliah beasiswa,” ungkapnya.
Terlebih H. Dalle memiliki niat yang besar untuk membawa perubahan besar di Kolaka Timur, mengingat sudah kurang lebih 11 tahun pemekaran, kabupaten tersebut belum mengalami kemajuan.
“Sudah kurang lebih 11 tahun, hampir 12 tahun kita pemekaran degaga (tidak ada) perubahan,” ucapnya.
Hal inilah yang membuat salah satu tokoh penting di balik terbentuknya Kabupaten Kolaka Timur mendukung H. Dalle Effendi bersama wakilnya Suhaemi Nasir di Pilbup 2024 mendatang.
Sementara itu, H. Dalle, mengatakan bahwa majunya di Pilbup Kolaka Timur ini semata-mata untuk membawa daerah tersebut lebih maju kedepannya dengan berfokus mengembangkan sumber daya manusianya.
“Saya ingin kedepan dengan kedatangan saya fokus saya adalah bagaimana meningkatkan kualitas sumbernya daya manusia kita,” terangnya.
Selain itu, ia juga bakal mengangkat derajat masyarakat yang berada di garis kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan agar tidak adanya yang mengganggur dengan alasan tidak adanya lapangan pekerjaan.
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢 𝐆𝐨𝐨𝐠𝐥𝐞 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐭𝐫𝐚𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢.𝐢𝐝, 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢.
