Tangis Ayah Korban Pembunuhan Sadis di Koltim: Anakku Masih Sempat Genggam Tanganku
KOLAKA TIMUR, SULTRAINFORMASI.ID – Tangis pilu Baharuddin pecah saat mengenang detik-detik putri kecilnya, MA (10), masih sempat menggenggam tangannya meski lehernya telah digorok pelaku RH (18) di Desa Wundubite, Kecamatan Poli-Polia, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Jumat (05/09/2025) pagi.
Dalam video yang diterima sultrainformasi.id, Minggu (07/09/2025), Baharuddin menceritakan peristiwa memilukan itu. Ia bersama istrinya, Muliyani, berusaha membawa sang anak ke rumah sakit dengan penuh harapan, meski luka parah di leher membuat keadaan sangat kritis.
“Kasihan dia genggam tanganku dalam mobil, perbaiki nak sama-samaki mama. Dia genggam saja, mau bicara tapi bagaimana ini lepas (tunjuk leher) lepas ini lepas tenggorokan, astaghfirullah,” kata Baharuddin dengan suara bergetar, air matanya terus mengalir.
Ia juga mengenang usaha terakhirnya untuk menolong sang buah hati. “Kemarin itu saya tiup mulutnya anakku, keluar saja itu darah. Bagaimana anakku mau hidup,” tuturnya terbata-bata.
Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Koltim, AKP Ahmad Fatoni, menjelaskan korban pertama kali ditemukan warga di area perkebunan cokelat sekitar pukul 06.30 WITA.
Saat ditemukan, kondisi korban sudah sangat mengenaskan dengan luka parah di bagian leher. Kabar itu membuat suasana desa dipenuhi isak tangis dan jeritan keluarga yang tak kuasa menerima kenyataan.
Dalam sebuah video lain yang beredar, Baharuddin tak mampu menahan amarahnya. Dengan mata sembab, ia berteriak sembari mengelus tubuh putrinya yang sudah terbujur kaku ditutupi kain.
“Hei, kau potong lehernya anakku hampir putus. Biar pun kau ke mana, saya cari kau. Anakku tidak pernah apa-apa sama kau, baru kau kasih begini anakku. Dia cuma pergi menuntut agama, baru kau kasih begini anakku. Ini lehernya, putus lehernya anakku kau bikin. Ingat kau,” teriaknya penuh emosi.
Sementara itu, di sisi lain, sang ibu hanya bisa menangis pilu. Ia duduk terpaku di samping jasad putrinya, menatap dengan penuh kehilangan.









